Pentingnya Keterampilan Konseptual Bagi Pemimpin
Keterampilan konseptual terdiri dari dua aspek yaitu keterampilan untuk mengatur dan keterampilan untuk memimpin.
Keterampilan konseptual (conceptual skill) adalah keterampilan daya pikir yang dimiliki seorang pemimpin guna untuk kepentingan dan kegiatan organisasi. Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Salah satu dari ketiga keterampilan tersebut adalah keterampilan konseptual. Menurut beliau, Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
Selanjutnya, mengenai dua aspek dalam keterampilan konseptual. Pertama, keterampilan untuk mengatur. Mary Parker Follet mengemukakan bahwa manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi tersebut berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain agar memiliki kesadaran dan kemauan untuk mencapai tujuan organisasi.
Perlu diketahui bahwa tujuan dari proses manajemen dalam organisasi tersebut adalah mengoptimalkan penggunaan sumber daya/faktor produksi dari bahan mentah menjadi produk jadi. Maka, tugas manajer lah untuk mengatur penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan agar berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing dan dapat diberdayakan dengan sebaik-baiknya.
Contohnya seperti, menentukan lokasi produksi dan tata letak fasilitas produksi.
Keterampilan untuk mengatur dari keterampilan konseptual akan berguna dalam contoh yang saya sebutkan di atas. Ada banyak hal yang perlu pengaturan dari seorang manajer. Penentuan lokasi yang strategis salah satunya. Manajer bertugas untuk dapat menentukan lokasi yang strategis untuk produksi agar biaya yang ditimbulkan dapat dikurangi. Dengan pemilihan lokasi yang strategis, maka unit cost dari proses produksi dan distribusi dapat diperkecil sehingga tingkat efisiensi dapat dimaksimumkan.
Lalu, mengenai tata letak fasilitas produksi. Manajer juga perlu untuk menggunakan keterampilan mengaturnya untuk menentukan orientasi tata letak seperti apa yang akan digunakan oleh perusahaan, tata letak berorientasi proses ataupun produk.
Manajer akan memilih tata letak yang paling cocok untuk diterapkan dengan kondisi perusahaan, tentunya setelah melihat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tata letak. Intinya, yang dilakukan manajer itu adalah bentuk pengaturan dan tentu saja memerlukan keterampilan konsepsional seperti yang disebutukan sebelumnya.
Kedua, keterampilan untuk memimpin. Keterampilan ini penting bagi seorang manajer karena tugas manajer itu melibatkan sumber daya manusia atau dengan kata lain tenaga kerja. Untuk mengarahkan tenaga kerja agar bisa melaksanakan tugasnya dengan cara efektif dan efisien maka seorang manajer perlu mengetahui cara untuk memimpin para tenaga kerja tersebut.
Memimpin disini bukan hanya sekedar untuk memberikan arahan mengenai apa yang harus tenaga kerja itu lakukan, tapi juga mengenai bagaimana cara memotivasi mereka agar bisa memiliki kesadaran dan kemauan untuk mencapai tujuan organisasi.
Pada intinya. Manajer harus mempertajam keterampilan konseptual. Hal ini membantu untuk melihat perusahaan dari perspektif yang lebih luas. Seorang manajer dengan kemampuan konseptual yang kuat dapat menganalisis dan dapat mempelajari situasi yang kompleks dan mengembangkan strategi untuk kelancaran fungsi organisasi dan dalam pengambilan keputusan.
Selain itu manajer yang berkualitas pun harus memiliki kemampuan memprediksi perubahan yang akan dan dapat terjadi dalam perusahaan bila diperlukan.
Semoga bermanfaat.
SALAM SUKSES