[Latest News][6]

Afirmasi
Analisa Kelayakan Pabrik
Belajar Desain
Belajar English
Belajar Excel
Bio Orang Sukses
Bisnis
Bisnis Online
Blueprint
CRSA
E-Business
Ego State
Forecasting
Industrial
JIT
K3
Karir
Kompilasi
Kupas Buku
Leadership
Maintenance
Manajemen Proyek
Manajemen Resiko
Manajer
Mechanical Engineer
Mental Block
Motivasi
Pengembangan Diri
PPIC
Presentasi
SMK3
Soft Skill
Staff IT
Strategi Korporasi
TPM
Video Motivasi

Cara Menegur Bawahan Yang Baik dan Benar

Sebagai seorang pimpinan, atasan, atau manajer tentu memiliki wewenang menegur bawahan. Namun jangan lupa, bila asal tegur dan tidak tepat caranya, bisa menyakitkan hati yang ditegur. Selain tidak akan menemukan solusi, dapat pula menciptakan suasana yang tak nyaman selanjutnya.

Kendati menegur bawahan yang salah perlu dilakukan, namun tak jarang seorang atasan enggan melakukannya. Bisa saja muncul perasaan sungkan dan risih saat harus menegur orang yang salah, sekalipun yang akan ditegur itu adalah anak buah.

Kalau itu terjadi, sang bawahan tidak pernah tahu kesalahannya, sehingga berpeluang mengulang kesalahan itu, dan malah berakibat fatal bagi perusahaan serta bagi dirinya sendiri. Jadi, demi kedisiplinan dan berjalannya sistem kerja yang teratur Anda sebagai seorang atasan harus berani menegur anak buah yang salah. Berikut ini tip menegur yang cukup bijak:


#Cari tahu dan kumpulkan informasi akurat 

Dalam menegur seseorang, Anda harus memiliki alasan dan informasi yang akurat dan jangan melenceng dari kesalahannya. Tanpa hal ini, Anda bisa dianggap sewenangwenang. Cari tahu kesalahannya dengan pasti. Setelah mengumpulkan alasan dan informasi tersebut, tentukan waktu dan tempat untuk membahas masalah ini. Tapi ingat, jangan mencari-cari kesalahan orang lain hanya karena Anda merasa ingin menegur. Artinya Anda harus menegur secara objektif.


#Jangan menunda dan tegurlah setelah terjadi pelanggaran

Langsung tindak lanjuti, jangan menunda-nunda waktu untuk menegur. Begitu tahu telah terjadi pelanggaran, lakukan peneguran. Jangan habiskan waktu untuk mencari semua bukti. Ini bukan sidang pengadilan yang mengancam terdakwa masuk penjara. Jika Anda telah memiliki alasan dan informasi yang akurat, ditambah keyakinan, maka sudah cukup alasan Anda untuk menegur.


#Lakukan secara personal dan tertutup

Dalam menegur seseorang yang juga memiliki perasaan, usahakan jangan menegur di tengah orang banyak. Dan jangan sekalipun menegur melalui bantuan orang lain. Lakukan empat mata, dari pribadi ke pribadi. Pilihlah tempat yang melindungi privasi. Bersikaplah professional. Jangan mempermalukan yang ditegur di depan orang lain.


#Berikan teguran dalam keadaan tenang 

Tenang disini berarti kita mencoba membersihkan segala kebencian dan amarah kita. Dan ingat, jangan menegur dalam keadaan penuh emosi. Karena emosi yang tak terkendali bisa memperburuk keadaan. Lagipula sesuatu yang dilakukan dalam keadaan tenang, hasilnya akan jauh lebih baik dan objektif.


#Fokus pada persoalan

Teguran hendaknya jangan melenceng dari persoalan. Artinya Anda tidak boleh menyinggung hal-hal yang tidak berkaitan dengan masalah pokok, apalagi jika Anda menyinggung masalah pribadi. Selain itu, jangan mengungkit-ungkit kesalahan yang sudah tutup buku alias masa lalu. Mengungkit kesalahan yang sudah lewat mengesankan bahwa Anda seorang pendendam.


#Dengarkan pembelaannya

Anda jangan hanya menegur tanpa mau mendengarkan penjelasannya. Tentu ia punya pembelaan diri, mengapa ia melakukan kesalahan tersebut. Maka tak ada salahnya, Anda dengarkan baik-baik masalahnya. Siapa tahu bisa membantu Anda dalam memecahkan persoalan.


#Berikan solusi

Setelah menegur, alangkah bijak jika Anda juga memberikan solusi dan jalan keluar sebagai upaya perbaikan. Beritahu apa yang Anda inginkan. Jangan biarkan mereka melakukan kesalahan lagi hanya karena mereka tak tahu apa keinginan Anda.


#Buatlah komitmen perbaikan

Bicarakan hal terbaik yang dapat Anda dan dia lakukan untuk memperbaiki keadaan. Kemudian buatlah kesepakatan dan komitmen dalam rangka perbaikan. Tentukan batas waktu. Akhiri prosedur pemberian teguran ini dengan saling pengertian. Selesaikan aneka konllik. Kemudian carilah kesempatan agar. Anda bisa melihat perbaikan yang dilakukannya.

Tambahan :

Jangan lupa, teguran harus dilakukan dengan tegas sekaligus adil. Jangan hanya menegur orang-orang yang tidak Anda suka. Dalam hal ini Anda harus mengesampingkan sikap subyektif. Jika Anda hanya menegur orang-orang tertentu, Anda akan dicap pilih kasih dan tidak adil. Hal yang tak kalah penting dalam menegur, tunjukkan sikap untuk membantu, bukan menghukum.


Ardy Miraldy

Seorang enterpreneur yang memiliki cita-cita setinggi bintang-bintang dan menjadi manusia paling bermanfaat di muka bumi