Proses Penerapan Risk Management (Manajemen Resiko)
Proses Penerapan Risk Management (Manajemen Resiko) |
Risk Management sangat dinamis. Karenanya, langkah yang diambil, berikut dengan hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh langkah yang akan diambil terhadap Objective Management, harus sesuai dengan ketersediaan data dan sumber daya manusia. Organisasi dan proses harus selaras dalam menangani risiko yang sudah teridentifikasi. Juga, harus siap sedia melakukan siklus yang akan disatukan dalam model Risk Management yang telah dibuat. Dan, harus bisa membuat standar sebagai panduan, yang antara lain mencakup:
1. Fokus dan realistis dalam berbisnis, berikut dengan rencana proyek.
2. Implementasi pelaksanaan yang tepat waktu dan efektif.
3. Kepastian pencapaian tujuan bisnis dan kesesuaiannya dengan sasaran yang telah ditetapkan.
4. Penghargaan dan kesediaan untuk melakukan eksplorasi yang bisa dipahami untuk semua kesempatan yang menguntungkan.
5. Peningkatan terhadap sistem pengawasan yang lemah.
6. Peningkatan pengawasan terhadap biaya proyek dan biaya-biaya operasional lainnya.
7. Penambahan fleksibilitas untuk mencapai keberhasilan, terutama terhadap pilihan-pilihan yang berhubungan dengan risiko.
8. Minim biaya, tetapi efektif dan transparan atas biaya-biaya atau peristiwa-peristiwa yang tidak terduga.
Segenap hal yang terangkum dalam proses Risk Management harus bisa direview, diindentifikasi, dan diperbarui (update). Sementara itu, validitas strategi Risk Management harus bisa diuji dalam proses yang berjalan di dalam organisasi perusahaan. Sebelum melakukan audit, harus dilakukan Assessment sebagai berikut:
1. Merencanakan penilaian risiko
2. Memahami bisnis
3. Memetakan proses utama untuk fokus Internal Audit
4. Mengidentifikasi risiko dan kontrol terkait tingkat tinggi
5. Menilai risiko
6. Menyetujui dan melaporkan penilaian risiko
Semoga bermanfaat
SALAM SUKSES
Sumber : keuanganlsm